Minggu, 28 Februari 2016

Gerhana Matahari 2016

          Pada post pertama ini, saya akan membahas tentang gerhana matahari yang dikabarkan akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Yang istimewa adalah gerhana tersebut akan terjadi secara total di Indonesia (Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara ) dan hampir diseluruh Indonesia mengalami gerhana matahari sebagian, ini tentunya menarik untuk kalian yang suka astronomi, peneliti, dan masyarakat keseluruhan yang ingin menyaksikan fenomena langka tersebut.Untuk itu alangkah lebih baiknya untuk simak beberapa informasi berkaitan tentang gerhana matahari.

          Untuk kalian yang bingung apa sih itu gerhana matahari,jenis jenis gerhana matahari,dan hal hal menarik tentang gerhana matahari.. cekedoottttt


Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gambar : Gerhana Matahari Total
 Gambar diatas adalah skema gerhana matahari total, gambar tersebut tidak menggunakan skala dalam penggambaranya.


Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
  • Gerhana total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
  • Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
  • Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  • Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.


Sebelum menyaksikannya, mari kita simak beberapa hal menarik seputar fenomena alam tersebut seperti dikutip dari National Geographic.
1. Apa yang terjadi saat Gerhana Matahari Total?

Gerhana akan dimulai saat bulan perlahan menutupi piringan Matahari. Semakin lama semakin besar area piringan Matahari yang ditutupi Bulan.

Sesaat sebelum memasuki fase total, sinar Matahari terakhir akan bersinar melewati lembah-lembah di permukaan Bulan

Fase total, seluruh permukaan Matahari tertutupi Bulan. Kita dapat melihat bagian korona Matahari menjulur dari bagian tepi piringan Matahari.

Saat totalitas keadaan sekitar akan gelap seperti malam dengan Bulan Purnama. Langit di daerah cakrawala akan berwarna layaknya sore hari.
2. Gerhana Matahari Total di Indonesia

Gerhana Matahari Total yang melintasi Indonesia sebelumnya terjadi pada 24 Oktober 1995. Di tahun 1980-1990, terjadi tiga gerhana total yakni 11 Juni 1983, 22 November 1984 dan 18 Maret 1988. Setelah 9 Maret 2016, Gerhana Matahari Total berikutnya akan terjadi pada 20 April 2042 dan 12 September 2053.

Pada tanggal 20 April 2023 dan 25 November 2049, Indonesia akan dilewati gerhana hibrida (Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total yang terjadi bersamaan dalam satu gerhana), dan sebagian wilayah Indonesia berkesempatan melihat Gerhana Matahari Total.

Selama dua abad atau dari tahun 1901-2100 (abad 20 dan 21), Indonesia dilintasi oleh 14 Gerhana Matahari Total termasuk di dalamnya gerhana hibrida.


3. Jangan melihat langsung ke arah matahari, kecuali saat gerhana total

Melihat Matahari secara langsung bisa membahayakan mata. Sebab, paparan cahaya dengan intensitas tinggi seperti cahaya Matahari dalam waktu lama akan menembus mata dan merusak lapian retina mata yang berisi syaraf sensitif.

Retina tidak memiliki sensor sakit sehingga saat kita menatap langsung, kita cenderung mengabaikan dan tidak menyadari bahwa mata kita sedang berada dalam keadaan berbahaya.

Saat gerhana, selama Matahari masih tampak, dilarang melihat secara langsung tanpa filter. Tapi, saat Matahari tertutup sempurna, pengamat bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total tanpa filter.

Ketika totalitas, mata beradaptasi dengan gelap dan pupil terbuka penuh. Tapi ketika totalitas berakhir dan sinar Matahari kembali muncul, pupil tidak cukup cepat menutup sehingga cahaya Matahari yang tampak akan merusak/ membakar kornea mata.

Kerusakan pada mata terjadi ketika pengamat melihat ke Matahari tanpa filter. Kerusakan berupa pengelihatan kabur dapat dialami selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun kerusakan permanen dan kebutaan bisa saja terjadi.

4. Cara aman melihat gerhana matahari

Untuk bisa menyaksikan gerhana Matahari dengan aman, gunakan kacamata gerhana maupun teleskop yang sudah dilengkapi filter. Guna filter adalah untuk menyaring sebagian besar cahaya Matahari, sehingga cahaya yang diterima mata tidak berbahaya.

Selain kacamata gerhana dan teleskop, pengamat juga bisa melakukan proyeksi lubang jarum untuk mengamati gerhana matahari sebagian. Saat gerhana total, sila lihat tanpa penyaring. Saat Bulan meninggalkan Matahari, kenakan kembali kacamata gerhana atau teleskop yang sudah dilengkapi filter.

5. Pengaruh Gerhana Matahari Total pada Bumi

Saat Bulan menutupi Matahari, temperatur lokasi yang dilintasi gerhana di Bumi akan turun sesaat selama Gerhana Matahari Total berlangsung. Penurunan sekitar 3 derajat Celsius. Pada saat temperatur turun, uap air jadi lebih mudah berkumpul sehingga pembentukan awan menguat.

Saat Gerhana Matahari Total terjadi, hewan akan berperilaku seakan malam tiba. Karena itu, hewan malam akan bersiap-siap ke luar dan hewan yang berkeliaran di siang hari akan bersiap tidur.

Untuk jangka pendek dan jangka panjang, tidak ada pengaruh apapun dari Gerhana Matahari Total.


# Jangan lewatkan Gerhana Matahari tangga 9 Maret 2016  :D

1 komentar:

  1. How to open a casino in Maryland? - DRMCD
    You can't open 보령 출장샵 a casino in Maryland without 천안 출장마사지 having 당진 출장마사지 the option to purchase tickets. There's nothing more rewarding to 동해 출장샵 do in 용인 출장안마 Washington than enjoying

    BalasHapus